Daniel Purnomo, S.Th (Duki No. 120)
SDN Rejowinangun Selatan 5, Kota Magelang – Jawa Tengah
review Komik : Liwet Tanpa Kuah Nikmaaat
Diceritakan hari minggu adalah waktu berkumpul bersama keluarga besar. Vina dan keluarga di bandung sedang menunggu kedatangan Kakek dan Nenek yang akan berkunjung dari Solo.
Vina membantu Ayah untuk mempersiapkan kamar untuk istirahat bagi kakek dan neneknya.
Vina juga membantu Ibu untuk memasak Nasi Liwet. ternyanta beda loh nasi uduk dengan nasi Liwet….
nasi liwet itu nasi yang di masak dengan bumbu –bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, daun salam, daun serai dan cabai. Vina dan Ibunya sangat sibuk memasak nasi Liwet didapur.
langkah –langkah untuk membuat nasi liwet :
- bumbu-bumbu utama seperti bawang merah, bawang putih, daun salam, daun serai dan cabai ditumis terlebih dahulu
- langkah selanjutnya tumisan bumbu dimasukkan ke dalam penanak nasi beserta dengan beras dan air
- berikutnya tambahkan daram dan kaldu bubuk supaya rasa nya lebih gurih
- setelah beberapa waktu masukan teri dan jambal roti yang sudah di goring
- lalu diaduk rata dan tanak kembali hingga nasinya benar-benar matang
Setelah selesai memasak nasi liwet, untuk menambah semangat dalam menikmati nasi liwet ternyata harus ada lauk Pelengkap diantaranya Ayam Goreng, sambal, tahu , temped dan lalap.
Dengan semangat Vina membantu ibu memasak lauk Pelengkap. dan akhirnya nasi liwet dan lauk pelengkap sudah matang. setelah itu Vina dan keluarga persiapan mandi untuk menunggu kedatangan kakek dan neneknya. setelah 3 jam kemudian kakek dan nenek dating dengan membawa berbagai macam sayur dan bah-buahan
Karena sudah siang waktunya makan siang, akhirnya Vina dan keluarganya serta kakek dan nenek makan bersama di sela-sela sedang makan. mereka berbincang-bincang. ada perbedaan nasi liwet Khas Solo dan Nasi Liwet Khas Sunda.
nasi liwet khas Solo : menggunakan santan, Aren (Kuah kental dari kelapa) telur, pindang, Suwiran ayam dan sayur labu
nasi liwet Khas Sunda : tanpa santan dan menggunakan ikan asin.
SEJARAH NASI LIWET :
Serat Centhini, sebuah karya sastra yang disusun pada tahun 1814-1823 mengandung referensi terhadap nasi liwet. pada prasasti yang berasal dari masa kerajaan jawa kuno pada abad ke 10, dijelaskan bahwa “sikul liwet” atau nasi liwet sudah menjadi makanan yang umum dimakan pada masa itu.
nasi liwet sendiri merujuk pad acara mengolah beras dengan mencampurkan air dan bahan lain dalam satu tempat masak. cara masak seperti ini pun bisa kita temui hampir diseluruh Indonesia, dengan sedikit perbedaan pada pemilihan bahannya.