Hawati Kader, S.Pd (Duki No. 430)
SDN Inpres Dobonsolo, Sentani Kabupaten Jayapura Propinsi Papua
Komik yang bercerita tentang Dua Pemuda yang Bersahabat dari masa kecil, mereka tidak lain adalah SURYA dan WISNU.
Orang tua dari mereka berdua bekerja di sebuah Pabrik Tekstil yang sama. Sehingga mereka pun tinggal berdekatan di Komplek Perumahan yang tidak jauh dari Pabrik.
Pada suatu hari Wisnu duduk termenung dan berfikir tentang masa depannya, krn sekarang Wisnu sudah SMA. Pemikiran Wisnu bagaimana caranya agar dia bisa menjadi orang sukses. Wisnu tak ingin masa depan nya sama seperti kedua orang tua nya hanya sebagai buru Pabrik, Wisnu berpikir kalau kedua orang tuanya tak mungkin mampu membiayai pendidikannya.
Disisi lain Surya pun punya pemikiran yang sama denga Wisnu. Surya berfikir untuk masuk ke Universitas Ia harus punya penghasilan sendiri, untuk itu setiap hari Surya harus sisipkan sedikit demi sedikit uang untuk di tabungnya dari uang sakunya.
Setiap hari sekolah Surya irit untuk jajan karena niatnya untuk menabung, untuk biaya kulia. tapi…. Di sisi lain beda dengan Wisnu. Karena Wisnu lebih suka menghabiskan uang sakunya untuk Jajan dan Main Game di Warnet.
Beberapa hari kemudian Wisnu mengajak Surya untuk pulang bareng . dan Surya bertanya kepada Wisnu “ ko tumben kamu tak main game? “ Hari ini tidak dulu karena uang jajan ku ludes untuk jajan semua, sambil mengaruk kepalanya” ujar Wisnu.
Wisnu mengajak Surya untuk sesekali main Game di warnet, “ asik lho “ kata Wisnu.tapi Surya menjawab “ tidak ah..aku harus hemat untuk masuk Universitas.
Wisnu ngeledekin Surya karena menabung dari uang saku untuk uang masuk kulia,dan mengatakan masa kamu harus menabung kan kita masih kelas 10, nanti kamu akan kehilangan masa-masa SMA sekarang! “tidak apa-apa keinginan terbesarku adalah aku harus kulia, sedangkan orang tua ku tak mungkin sangup membiayai kulia ku dari gaji buru pabrik jadi aku harus menabung, kamu juga Wisnu harus berpikir masa depan kamu kamu harus menabung. “ ujar Surya.
Wisnu menjawab dengan nada sombong, aku juga tak bodok-bodok amat jadi aku akan usaha untuk mendaftar dapat beasiswa kulia.
Setiap malam Surya selalu belajar dan mengerjakan tugas sekolah setelah itu Surya selalu mencari informasi mengenai biaya masuk Universitas. Mulai dari Universitas terkemuka hingga yang tak ternama. Surya selalu membandingkan antara universitar ternama yang membutuhkan biaya Rp 20juta dan yang biasa Rp 15 Juta. Surya selalu berfikir begitu hari demi hari terus berlalu.
Beberapa minggu kemudian Surya pulang sekolah melewati Kedai dan Ia melihat ada spanduk menuliskan lowongan kerja. Surya mencatat no Handphone yang ada di Spanduk tersebut. Dan sesampai di rumah langsung di hubungi no yang ada di spanduk, Surya menanyakan apakan dia bisa kerja di kedai, dan yang menerima tlp menjawab meminta ijin orang tua dan masukan berkas, Surya masukin surat lamaran dan surat ijin dari orang tua. Surya di terima.
Surya mulai kerja di kedai, gaji pun besar Surya sangat senang karena hitung-hitung gajinya sudah lebih kalau untuk kulia, dengan berjalan waktu dua tahun kemudian Surya dan Wisnu Lulus dari SMA.
Surya bertanya ke Wisnu setelah ini kamu mau kulia di mana, dan Wisnu menjawab dengan ragu-ragu karena yang akan kuliakan dia adalah paman nya tp pamanya tak bisa kuliakan kalau mahal. Sedangkan Surya sudah siap kulia di Universitas Negeri dua jurusan Ekonomi.
Surya mengajak Wisnu mendaftar di Universitas Negeri dua, namun sayangnya nilai tes masuk Wisnu tidak mampu lolos dan gagal masuk kulia di Universitas Negeri dua. Wisnu menelepon paman nya menceritakan namun paman nya tak mampu biayai sebanyak Rp 30jt dan akhirya paman nya member 20juta, sisanya di usahakan Wisnu. akhirnya Wisnu berpikir menunda kulia tahun berikutnya, beberapa hari kemudian Wisnu mengingat Surya dan ajak janjian ketemuan. Di ceritakannya kepada Surya dan Surya membantu Wisnu uang Rp 10jt, Wisnu terheran dan Surya menjelaskan kalau dia sudah ajukan beasiswa dan sudah dapat balasan permohonan dan uangnya lebih.
Surya dan Wisnu kulia di kam[pus yang sama, Wisnu meminta tolong kepada Surya untuk mencarikanya kerja, dan Surya menyuruh Wisnu datang di kedai untuk mengantikan tempat Surya kerja karena Surya sudah di angkat menjadi Supervisor. Wisnu belajar banyak dari kehidupan Surya.
Dan benar kata Surya masa Depan jauh lebih penting daripada kesenangan saat ini. Saat ini lebih baik bersusah-susah dahulu baru bersenang-senang kemudian. Seperti Surya saat orang lain bersenang-senang, dia justru sudah sibuk mempersiapkan masa depannya.