Mencetak Karakter Anak Agar Suka Berbagi, Rendah Hati, dan Peduli Terhadap Sesama

Ririn Suryadanarti,S.Pd., M.Pd. (Duki No. 133)
SDN 2 Kedungwangi, Kec. Sambeng – Lamongan

Review Komik “KISAH SI KAYA DAN SI MISKIN”

Komik yang menceritakan tentang saudagar kaya dan petani miskin ini banyak mengandung pesan moral terutama untuk mencetak karakter anak agar memiliki sifat suka berbagi, rendah hati, dan  peduli terhadap sesama, Saudagar kaya yang memiliki harta melimpah, namun sifat kikir dan sombongnyalah yang membuat tidak mendapatkan kebahagiaan, sementara petani miskin yang tak punya harta namun memiliki sifat yang sangat baik kepada sesama dan suka berbagi, justru mampu merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Alkisah saudagar kaya bernama Pak Jaya yang hidup sendiri karena kedua anaknya bekerja diluar kota dan istrinya telah meninggal dunia. Ia ditemani seorang pembantu Mbok Tini, Ia kikir dan sombong, tidak pernah mengikuti acara keluarga besarnya karena tak ingin dimintai uang atau hadiah, Ia juga tak pernah sekalipun memberikan sumbangan atau berpartisipasi dalam kegiatan apapun dikampungnya. Di kampung yang sama hiduplah seorang petani miskin, Pak Budiman yang tinggal sebatangkara, karena anaknya merantau diluar kota. Namun Ia sangat ramah, baik hati dan suka menolong. Ia selalu menyiapkan hadiah ulang tahun untuk cucu-cucu dan keponakannya. Ia juga rajin memberikan sumbangan untuk berbagai kegiatan amal dan acara-acara dikampungnya. Suatu hari Pak Jaya lari pagi dan sesak nafas sampai terjatuh pingsan dan segera di bawa ke rumah sakit dengan bantuan tetangga yang melihatnya, di hari yang sama Pak Budiman juga terkena serangan jantung saat bekerja di ladang, para petani yang melihat segera membantu dan membawanya ke rumah sakit. Pak Jaya dan Pak Budiman dirawat di rumah sakit dan kamar yang sama, para tetangga dan keluarga banyak yang menjenguk Pak Budiman, tapi tak seorangpun yang menjenguk Pak Jaya, hanya Mbok Tini yang datang mengantar dan mengambil baju kotor Pak Jaya. Melalui obrolan dengan Mbok Tini Pak Jaya mulai sadar akan sifatnya selama ini kikir, sombong dan memiliki citra buruk di mata warga kampungnya. Setelah sembuh Pak Jaya ingin merubah sifat dan cara hidupnya. Pak Jaya berubah menjadi lebih baik kepada keluarganya, tetangganya, tidak kikir dan rajin memberikan sumbangan atau kegiatan beramal di kampungnya, warga kampung  mulai menyukai dan peduli kepada Pak Jaya.

Dari penggalan cerita tersebut, banyak pelajaran dan pesan moral yang kita dapat antara lain :

  • Mencetak/membentuk karakter anak yang murah hati, suka menolong, ramah, rendah hati dan menyayangi orang disekitarnya
  • Harta tidak bisa menjamin seseorang untuk hidup bahagia, karena kebahagiaan  ditentukan oleh bagaimana kita bisa mengasihi dan bermanfaat bagi sesama
  • Orang kaya yang sejati bukanlah orang yang memiliki banyak uang, namun orang yang dapat menikmati hidupnya dan bisa memberikan manfaat bagi orang lain
  • Manusia memang membutuhkan uang untuk hidup, namun uang tidak bisa membeli kebahagiaan
  • Kebahagiaan bukanlah tentang kekayaan, melainkan tentang kasih dan kebersamaan
  • Kebahagiaan atau kesengsaraan yang kita dapat adalah buah dari perbuatan kita sendiri