Sonya Wulandari, S.Pd. (Duki No. 57)
Guru SDN 1 Sidokerto – Lampung Tengah
Komik ini bercerita tentang seorang anak SMP yang bernama Theo yang sangat mematuhi nasihat ibunya. Theo adalah anak yang rajin dan pandai. Saat SMP Theo pernah mendapat perlakuan kasar dari temannya karena iri dengan kepandaiannya. Sesampai di rumah Ibu Theo menanyakan bekas luka yang ada di wajahnya. Theo menceritakan bekas luka diwajahnya akibat tonjokan temannya. Ibu memberi nasihat kepadanya bahwa sifat buruk tidak perlu dibalas dengan keburukan. Karena jika membalas dengan keburukan sama saja dengan temannya tersebut. Theo menuruti nasihat ibunya walaupun kurang mengerti dengan perumpamaan yang ibu Theo Ucapkan “ Jika hari ini kau bersusah payah menanamkan pohon di dalam hutan yang rimbun , tetapi jika sekarang kau merusak pepohonan maka suatu hari kau akan tinggal dipadang yang gersang”.
Waktu tidak terasa terus berlalu, Theo beranjak dewasa dan setelah lulus SMA Theo berkuliah di perguruan tinggi impiannya. Theo tetap menjadi anak yang rajin, nilai-nilainya selalu bagus dan menjadi salah satu mahasiswa berprestasi. Suatu hari Theo merasa kasihan kepada ibunya yang membanting tulang bekerja siang dan malam untuk membiayainya kuliah. Kemudian Theo memutuskan untuk mencari pekerjaan sampingan menjadi penjual mobil. Bulan demi bulan belalu, dan dia dapat membayar biaya kuliahnya sendiri.
Saat libur kuliah Theo mengunjungi ibunya. Melihat kedatangan Theo ibu sangat bahagia. Mereka makan steak bersama di restoran yang biasa mereka kunjungi saat Theo masih kecil. Saat memotong steak ibunya merasa kesulitan karena umurnya semakin tua. Theo teringat saat masih kecil ibunya selalu memotongkan daging untuk dirinya supaya mudah dimakan. Butuh waktu 10 tahun Theo memahami maksud dari kata-kata ibunya saat masih SMP. Kita akan menuai apa yang kita tabur. Jika kita melakuan hal baik hari ini, hasilnya akan kembali kepada kita di masa yang akan datang. Teman Theo yang nakal dulu hobinya masih bertengkar dan berjudi. Theo merasa beruntung dan bersyukur karena mendengarkan nasihat dari ibunya.
Komik ini adalah komik literasi seri pendidikan yang memberikan pesan dan manfaat kepada anak-anak bahwa :
- Nasihat seorang ibu bagaikan emas yng berharga dan akan membawa kebaikan bagi anak.
- Seorang anak harus mendengar, menurut dan melaksanakan nasihat ibu karena dapat membawa manfaat kepada kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
- Seorang ibu memahami apa yang terbaik untuk anak-anaknya.
- Hargai dan hormati ibu yang mendidik dan membesarkanmu dengan tulus dan ikhlas.
Demikian ulasan mengenai Komik Literasi “Petuah Emas Ibu “. Ayo budayakan literasi membaca sejak dini. Kunjungi komik pendidikan.id untuk mendapatkan komik pendidikan lainnya.